User-agent: * Allow: /. Allow: / Hotel | Tours | Travel: November 2010

Search Box

Rabu, 17 November 2010

[Top of the World at the Land of the High Passes]

Ladakh, India, is a sparsely populated mountainous area tucked away high in the Himalayas. It is a land known for its remote beauty and culture, often called “Little Tibet”. Back in the third issue of our magazine, we shared about Ladakh and the amazing journey there. Here we’d like to showcase the amazing photographs of Scott Sporleder, which was featured then in our magazine. Enjoy this photographic journey through the Land of the High Passes!

The amazing view from the top of the world - Leh Ladakh
Temples and stone carvings

A religious ceremony in Ladakh

Colourful prayer flags can be found all around the Himalayas

Leh Ladakh - the Land of the High Passes

People, ceremonies and temples

Temple interiors

Senin, 15 November 2010

Perth Tour Travel

The beautiful city of Perth is a modern tourist’s delight. Vibrant and colorful, the City of Lights is located alongside the peaceful waters of the Swan River, bustling with activity and a wide range of attractions to suit all tastes. The atmosphere in Perth is one that is laid-back and relaxing, friendly and welcoming – here are a few highlights from this Friendly City to whet your traveling appetite!




Swan Valley Vineyard

This fact may come as a surprise, especially to the French who are very proud of their wine – Australia is now the largest wine exporter to England, and the second largest wine exporter to the US. Mere years ago, the thought of Australian wine would bring a scoff to connoisseurs of this high-end indulgence, but not anymore! In the city of Perth, travelers can visit various vineyards who produces these fine wines, and the Swan Valley Vineyard is one such wineries.


Visitors can enjoy a leisurely trek along the rows and rows of vineyards and stay at one of the various rustic lodgings and accommodations on offer. Naturally, you can also enjoy great tasting wine at extremely affordable prices. If you have the time and budget, make sure to enjoy a romantic cruise down the River Swan to take in a relaxing view of the entire valley.



Caversham Wildlife Park

Kangaroos are a common sight in Perth. In fact, most locals would invariably have a tale to share about how they’ve seen the cuddly animals crosses the street, or even accidentally hit one. For tourists, visiting the Caversham Wildlife Park is a sure way to meet Australia’s national icon, as well as various other animals unique to the Australian locale, such as koalas, Tasmanian devils, dingoes and barking owls.



One of the must do things here is to come in close contact with the wombats, and perhaps even carry one! Children will be sure to enjoy riding the camels and trying their hand at milking cows, amongst various other attractions. The Carvsham Wildlife Park is home to up to 2000 animals, a perfect getaway for families wanting to enjoy nature and wildlife.



Fremantle Harbor

The Fremantle Harbor is always bustling and crowded, both at sea – with boats and cruise ships anchoring at the pier – and in land, where both locals and foreign tourists can be seen flocking together to enjoy a variety of food and good fun. The area boasts a large number of restaurants serving all kinds of seafood offerings that will whet your appetite and fill you up.
Not far from the Harbor, there is also an open space that are often used to hold public festivals. Check it out if you’re there, and if you’re lucky you may just stumble to a local festival or party for your enjoyment! Be sure to enjoy the fresh sea breeze and the scenic afternoon view of Perth.




Cappuccino Strip

Not far from the Fremantle Harbor is South Terrace, a street lined up with various cafes, restaurants, and pubs serving all kinds of food and drinks. The locals fondly calls the area Cappuccino Strip, tho that is most definitely not the only thing you can find here. The Cappucino Strip is a great place to enjoy your food al-fresco, and you can also expect various cultural festivals, such as the South Terrace Carnival and Festival Parade. The area is a popular hub for creative talents, who often hold exhibitions and shows gracing various venues nearby.

If You Go

Perth is easily accessible and has a friendly weather all year round. Spring starts in September, while December to the end of February is summer, the best time to visit the beach. If you want to experience a little cold weather, go from June to August, but be warned that it may rain quite often.

Kamis, 11 November 2010

Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah


Oleh Amril Taufik Gobel

Bila Anda berkunjung ke Semarang, sempatkanlah untuk mampir di Masjid Agung Jawa Tengah yang terkenal dengan keindahan arsitektur dan kemegahannya. Berada di Jalan Gajah Raya, tepatnya di Desa Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Masjid fenomenal yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 14 November 2006 ini mulai dibangun pada 2001 dan mampu menampung tak kurang dari 15 ribu orang. Saat diresmikan, Presiden SBY menandatangani batu prasasti setinggi 3,2 m dan berat 7,8 ton yang terletak di depan masjid. Prasasti terbuat dari batu alam yang berasal dari lereng Gunung Merapi.

Photo credits - Ceppi Prihadi

Kompleks masjid terdiri dari bangunan utama seluas 7.669 m2 dan halaman seluas 7.500 m2. Paduan unik arsitektur Jawa, Timur Tengah dan Roma tergambar apik dari masjid yang juga merupakan obyek wisata terpadu pendidikan, religi, pusat pendidikan, dan pusat aktivitas syiar Islam. Lihat saja ornamen pada bagian dasar tiang masjid menggunakan motif batik seperti tumpal, untu walang, kawung, dan parang-parangan.

Ada enam payung hidrolik raksasa yang dapat membuka dan menutup secara otomatis, mengadopsi dari Masjid Nabawi di Kota Madinah. Ketika payung di halaman masjid dikembangkan, maka akan dapat menampung jamaah lebih banyak lagi, setidaknya lebih separuh dari kapasitas masjid. Pada dinding-dinding masjid tertera kaligrafi yang terukir indah. Ornamen-ornamen bernuansa arsitektur Italia terasa pula sentuhannya di beberapa bagian masjid. Bangunan utamanya beratapkan kubah besar, dilengkapi di bagian luarnya empat minaret (menara) yang runcing menjulang ke langit

Photo credits - Ceppi Prihadi

Sebuah replika beduk raksasa buatan para santri Pesantren Alfalah Mangunsari, Jatilawang, Banyumas, Jawa Barat juga menghiasi masjid. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menemukan Quran raksasa (Mushaf Al Akbar) berukuran 145 x 95 cm tulisan tangan karya Hayatuddin, seorang penulis kaligrafi dari Universitas Sains dan Ilmu Al-qur`an dari Wonosobo, Jawa Tengah.

Di sekeliling masjid terdapat bangunan pendukung lainnya, di antaranya: auditorium di sisi sayap kanan masjid yang dapat menampung kurang lebih 2000 orang. Auditorium ini biasanya digunakan untuk acara pameran, pernikahan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sayap kiri masjid terdapat perpustakaan dan ruang perkantoran yang disewakan untuk umum. Selain itu, terdapat juga berbagai macam sarana hiburan seperti air mancur, arena bermain anak-anak, dan kereta kelinci yang dapat mengantarkan pengunjung berputar mengelilingi kompleks masjid.

Photo credits - Ceppi Prihadi
Salah satu yang istimewa dari masjid ini adalah Menara Asmaul Husna (Al Husna Tower) dengan ketinggian 99 m. Menara dapat dilihat dari radius 5 km, terletak di pojok barat daya masjid. Di menara ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan Kota Semarang termasuk lalu lalang kapal yang melintas maupun berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas melalui teropong pandang yang tersedia. Oh ya, bila Anda ingin menggunakan teropong ini mesti membayar sewa Rp 5000. Sedangkan untuk naik ke Menara, dikenakan tiket Rp 3000/orang (antara jam 08.00-17.30) dan naik menjadi Rp 4000/orang (jam 17.30-21.00). Di menara ini, tepatnya di lantai 18 juga dilengkapi Cafe Muslim. Yang menarik adalah lantai kafe itu bisa berputar 360 derajat selama 15 menit sehingga Anda bisa menikmati ragam pesona Kota Semarang dari ketinggian sembari menyantap makanan.

Untuk memasuki area masjid indah ini sama sekali tidak dikenakan biaya. Silakan menikmati eksotisme masjid kebanggaan masyarakat Jawa Tengah ini dengan menjelajahi setiap sudutnya. Anda akan melewati gerbang megah bernama Al Qanathir. Pintu gerbang itu memiliki 25 tiang sebagai simbolisasi jumlah nabi dalam Islam sebagai pembimbing umat. Pada pintu gerbang, terdapat ukiran kaligrafi Iafaz dua kalimat syahadat.

Untuk sampai ke masjid, hanya dibutuhkan waktu tempuh sekitar 15 menit dari alun-alun Kota Semarang. Jika mengendarai sepeda motor berkecepatan antara 40-60 km/jam, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Atau Jaraknya sekitar 800 meter dari Jalan Arteri Soekarno-Hatta yang merupakan jalan protokol.

Selamat berwisata religi ke Masjid Agung Jawa Tengah!

Blog Amril

Selasa, 09 November 2010

Lautan Pasir Gunung Bromo

Keberadaan Gunung Bromo dengan lautan pasirnya yang fenomenal sudah cukup lama dikenal sebagai salah satu tujuan wisata terkemuka di Indonesia. Gunung Bromo merupakan salah satu gunung pada Pegunungan Tengger.

Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga

Dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, panorama elok terpancar saat memandang pesona alam yang tidak akan pernah ada habisnya. Gunung Bromo berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti Brahma atau seorang dewa yang utama dan terletak dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo, mengepulkan asap putih. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Ketinggian yang relatif “rendah” untuk ukuran gunung membuat perjalanan menuju Gunung Bromo relatif mudah.

Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga

Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, Anda bisa menikmati hamparan lautan pasir luas, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menggapai langit. Anda juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya atau sebaliknya menikmati temaram senja dari punggung bukit Bromo.

Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan cukup berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam, tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi.

Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung. Sampai di atas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat.

Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga

Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan momen ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas.

Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan gunung-gunung yang ada di sekitarnya berawal dari keberadaan Gunung Tengger (4.000 mdpl) yang merupakan gunung terbesar dan tertinggi saat itu.

Kemudian terjadi letusan dahsyat yang menciptakan kaldera dengan ukuran diameter lebih dari 8 kilometer. Material vulkanik letusan gunung sekarang berubah menjadi lautan pasir, konon material tersebut pernah tertutup oleh air. Aktivitas vulkanik dengan munculnya lorong magma mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung baru seperti Gunung Bromo, Gunung Widodaren, Gunung Batok, Gunung Watangan, Gunung Kursi dan Gunung Semeru.

Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga

Bromo memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan panorama gunung lainnya. Di sekitar Bromo hingga puncak tidak ditemui tanaman hijau selain semak belukar. Gunung Bromo yang masih terdapat dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa lautan pasir seluas 5.250 hektare.

Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 70 ribu atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang beterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.

Dari kaki gunung fenomenal itu, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo , Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap.

Anda juga dapat melayangkan pandangan ke bawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Setelah berlama-lama di puncak, apabila pelancong sudah merasa kelaparan, di bagian bawah Bromo terdapat warung-warung yang menjajakan gudeg, mie instan, air mineral dan jajanan murah. .

Selain menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh Bromo-Semeru, apabila Anda datang di waktu yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut penanggalan Jawa.

Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga

Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Saat prosesi berlangsung, masyarakat Tengger lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.

Ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan saat ke kawasan Gunung Bromo antara lain, Berkunjunglah pada musim kemarau, jangan musim penghujan, sehingga anda akan mendapatkan momen pemandangan yang sempurna. Siapkan pakaian pelindung dingin, seperti kerpus, slayer, syal, sarung tangan, jaket, dan jangan lupa sepatu karena cuaca disini cukup dingin. Bawalah juga kacamata untuk pelindung dari debu pasir selama di Segoro Wedi. Jangan berada di kawah Bromo di atas pukul 9 pagi untuk menghindari risiko keracunan.

Ada empat pintu gerbang utama untuk memasuki kawasan taman nasional Bromo Semeru ini yaitu: Desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo, Desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan, Desa Ngadas dari jalur Malang dan Desa Burno adalah jalur Lumajang.

Adapun rute yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:
- Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 71 km,
- Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 53 km
- Malang-Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan sekitar 83 km

Selamat menikmati keindahan eksotis Gunung Bromo!

Baca juga blog Amril

Danau cantik dari Bencana

Tak lengkap rasanya jika Anda berkunjung ke Sumatera Utara tidak mampir sejenak ke Danau Toba, danau vulkanik yang merupakan danau terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Pesona eksotisnya berupa hamparan danau luas laksana lautan dengan pepohonan rindang dan perbukitan yang menawan. Danau ini berukuran 1700 meter persegi dengan kedalaman kurang lebih 450 meter dan terletak 906 meter di atas permukaan laut, di tengah danau terdapat Pulau Samosir yang tak kalah menariknya menjadi objek kunjungan wisata.

Photo credits - Arie Basuki/Tempo

Dalam kunjungannya pada 1996, Pangeran Bernard dari Belanda bahkan menyatakan kekagumannya pada panorama indah danau ini. “Juallah nama saya untuk danau ini. Saya tak dapat melukiskan betapa indahnya Danau Toba,” katanya antusias.

Ada tujuh kabupaten di sekeliling danau, yakni Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir yang memiliki panorama alam indah dan menjadi lokasi tujuan wisata. Umumnya wisatawan menikmati keelokan Danau Toba dari Parapat di Simalungun dan Tuktuk Siadong di Pulau Samosir.

Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73 ribu-75 ribu tahun lalu dan merupakan letusan super volcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama dua minggu.

Photo credits - Agung Chandra/Tempo
Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama satu minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan, pada beberapa spesies, juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Ketika menikmati keindahan danau ini, Anda mungkin tak membayangkan bahwa pesona yang terjadi berasal dari bencana dahsyat letusan gunung berapi yang mendatangkan ketakutan dan kengerian ketika itu.
Perjalanan darat ke Danau Toba, tepatnya ke Parapat, memakan waktu empat sampai lima jam dari Medan. Tersedia bus atau travel yang langsung menuju Parapat. Rutenya melewati Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, dan belok ke arah Pematang Siantar. Sepanjang perjalanan, kita disuguhi panorama perkebunan kelapa sawit dan karet.

Apabila menggunakan kereta api, dari Medan pilih rute menuju Pematang Siantar. Dari sini perjalanan dilanjutkan menggunakan bus ke Parapat. Waktu tempuhnya satu jam.

 
Photo credits - Agung Chandra/Tempo

Untuk tempat menginap dan tinggal lebih lama menikmati keindahan Danau Toba, tersedia banyak hotel dan penginapan. Di Parapat, sedikitnya ada 900 kamar hotel berbagai jenis, mulai dari bintang empat hingga homestay, di Tuktuk juga tak berbeda. Baik di Parapat maupun Tuktuk, wisatawan dapat langsung menikmati danau dari pinggirannya. Tarif hotel di Tuktuk dan Parapat bervariasi, sesuai tipikal turis yang datang. Mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 500 ribu per malam tergantung tipe hotel.

Sebuah perusahaan travel bahkan menawarkan menikmati keindahan Danau Toba dari udara, yakni menggunakan paralayang. Setiap wisatawan diberi kesempatan terbang menggunakan paralayang dari kawasan pegunungan Tongging, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Bagi para wisatawan yang ingin mencoba paralayang akan ditemani seorang instruktur berpengalaman, namun tentunya penentuan bisa terbang atau tidak tergantung pada kondisi cuaca dan angin.

Tidak hanya itu, menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam bisa Anda nikmati dari pesisir danau. Dari dataran tinggi Karo di sebelah utara, keelokan danau terlihat memanjang dipandang dari Sikodonkodon. Namun, hanya ada satu resor di sini. Di sisi barat, pemandangan danau dan Pulau Samosir dapat dengan sempurna disaksikan dari Tele. Ada gardu pandang di ketinggian sekitar 1.000 meter dari permukaan laut untuk menikmati senja di Danau Toba.

Baca juga blog Amril

Kuta yang Berbeda

Sudah beberapa dekade, Bali menjadi tujuan pariwisata utama Indonesia, dengan Pantai Kuta sebagai kiblat para peselancar dalam rute backpacking populer Asia Tenggara. Garis pantai keemasan tanpa ujung, terumbu karang menakjubkan, dinamisnya kehidupan, masakan internasional, tempat belanja mewah, dan lokasi selancar kelas dunia hanyalah beberapa yang dapat dinikmati di sini. Kini, Kuta lebih dikenal karena akomodasi eksklusif, restoran mahal, dan klub malam bergaya tempat pesta liar dan berbagai perayaan diadakan. Tetapi, kami berhasil menemukan beberapa tempat yang menyuntikkan kreativitas dan orisinalitas pada gaya hidup glamor di bekas desa nelayan ini. 



Makanan - Favorit Setempat

Tepat di tengah Kuta Square, Dulang Cafe menyajikan masakan lokal dengan harga wajar dan tanpa pretensi. Kafe ini bisa dengan mudah dikenali lewat kanopi biru kehijauan terangnya saat Anda menjelajahi Kuta. Masuklah, maka Anda akan menemukan beberapa makanan Indonesia terbaik, seperti Sop Buntut dalam dua versi, daging goreng atau daging rebus. Menu favorit lainnya adalah Ayam Penyet yang disajikan dengan sambal terasi pedas.




Bermain - Selancar

Selancar adalah tujuan utama Anda datang ke Kuta. Ada banyak pilihan bagi peselancar dari berbagai kelompok usia dan kemahiran. Jadi tidak ada alasan Anda tidak ikut bermain-main. Pantai Kuta terkenal karena struktur dasar lautnya yang berpasir,
sehingga bukan saja pantai ini relatif aman bagi pemula, para peselancar pun tak perlu khawatir akan kemungkinan terbentur terumbu karang atau batu yang bersembunyi di bawah air. Pemula bisa memilih berbagai sekolah selancar di Kuta. Dua terpopuler adalah Rip Curl School of Surf dan Quiksilver Surf School Bali.

Untuk lebih banyak inspirasi berlibur di Pulau Dewata, jangan lupa menengok daftar 12 Must-Do Things di Bali!



Minuman - Mari Berpesta

Tak jauh dari monumen bom Bali, M-Bar-Go, sebuah bar luas berlantai dua yang baru buka telah menjadi kompetitor utama bagi bar-bar lain di area itu. M-Bar-Go, tempat favorit bagi ekspatriat dan orang lokal, punya pertunjukan musik bagus, bahkan kadang mengadakan peragaan busana untuk meramaikan suasana. Tepat di sebelahnya, ada Sky Garden, satu lagi bar yang tengah populer.

Senin, 08 November 2010

Yuk, Nikmati Petualangan Mengasyikkan di Kaki Gunung Slamet

Yuk, Nikmati Petualangan Mengasyikkan  di Kaki Gunung Slamet
Baturraden Adventure Forest
Menikmati pemandangan dari atas pohon setinggi 10 meter? Rasa penasaran Bru, bocah 9 tahun, terjawab saat ia mengunjungi Baturaden Adventure Forest, wahana petualangan rimba yang berada tak jauh dari obyek wisata Baturaden. Didampingi puluhan instruktur terlatih dengan tingkat keamanan tinggi, ia mencoba satu-demi satu  track-track  yang mengubungkan dari satu pohon damar, ke pohon damar lainnya.

"Pemandangan tampak lebih indah. Aku paling senang saat menjadi Tarzan," celotehnya. Menjadi Tarzan yang dimaksudnya, adalah saat bergelantung di tali untuk berpindah ke pohon yang lain.

Loncat ala Tarzan si manusia hutan, menjadi salah satu daya tarik dari TreeTrek Adventure atau rangkaian jalur high rope course yang terdapat di BAF. Setiap course atau jalur terdiri dari beberapa tantangan, di antaranya: elvis walk, burma bridge, nepalese bridge, dan lain-lain.

Berbeda dengan wahana wisata petualang rimba lainnya -- sebut yang kini tengah dikembangkan di Singapura atau di Sabah, Malaysia -- Baturraden Adventure Forest yang berada di kaki Gunung Slamet (3.428 mdpl) mengkombinasikan keindahan alam dengan petualangan.

Puas bermain TreeTrek Adventure, pengunjung bisa langsung mandi di sungai berair jernih yang disulap menjadi kolam renang alam. Tak berbahaya bagi anak-anak, karena kedalamannya hanya 90 cm dan disediakan pelampung. Yang menarik, di setiap wahana, selalu ada instruktur -- sebagaian besar adalah "alumni" mapala dari berbagai perguruan tinggi -- yang sigap membantu.

Atau, sebelum bermain air, melanjutkannya dengan Forest Trek, berjalan di antara semak belukar menuju atas bukit. Sedikit menanjak dan menyeberangi jembatan kecil, pengunjung akan disambut pemandangan indah tersembunyi: air terjun yang membelah dua bukit setinggi hampir 8 meter.

Forest Trek dengan variasi jalur yang mulai dari 45 menit hingga dua jam mengelilingi kawasan hutan produksi seluas 47 hektare.  Jika malas berjalan, tak usah khawatir, bisa bersepeda di jalur downhill untuk  mountain bike, asyik tidak perlu banyak kayuh, cukup erat menggengam tuas rem.

Bagi anak-anak, Bungee Trampoline Adventure bisa menjadi pilihan. Kegiatan ini bisa melatih anak untuk tidak mengalami trauma ketinggian.

Jalur Canyoning Adventure di sungai Pelus sedang dikembangkan di BAF. Jika ingin tahu apa itu canyoning, bisa mencoba abseil atau turun meniti tali di air terjun Lawang yang membentuk dua lubang tembus batuan. Turun langsung berenang di kolam air terjun. Bisa juga menuruni  air terjun Moprok setinggi 60 meter. Canyoning adalah menyusuri jurang sungai dengan halangan terbesar adalah air terjun.

Yang menarik, setiap bangunan di lokasi BAF menggunakan bahan bambu yang mudah digantikan bila lapuk dan tidak merusak alam. Mulai dari area Guest House, penginapan, mushala, hingga beberapa saung yang didirikan sebagai area peristirahatan atau menikmati pemandangan alam.

Owya, bagi yang ingin bermalam, BAF juga menyediakan mess atau tenda. Kebanyakan pengunjung BAF adalah instansi atau rombongan yang ingin refreshing sekaligus melakukan outbond bersama. Namun, tak sedikit pula pengunjung perorangan atau keluarga.

Bagaimana menjangkau BAF?
Yuk, Nikmati Petualangan Mengasyikkan  di Kaki Gunung SlametKota terdekat dari BAF adalah Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Kota di tengah provinsi ini memiliki keuntungan pada jalur kereta api. Dari Jakarta, bisa naik kereta Purwojaya atau kereta jutusan Yogyakarta, Solo, atau Surabaya via jalur selatan. Dalam sehari terdapat enam kereta bergerbong eksekutif (Purwojaya, Taksaka, Gajayana, Bima, Argo Lawu, dan Argo Dwipangga) harga  Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu.

Dari stasiun kereta menuju BAF hanya diperlukan setengah jam. Jaraknya 20 km, bisa ditempuh dengan taksi atau angkutan umum jurusan Baturraden.

Jika berkendaraan sendiri, cukup menuju Baturraden dan mengarah ke timur sejauh tiga kilometer dari parkiran di kawasan Wisata Baturraden. Ada papan nama dan panah petunjuk yang mudah dilihat pengemudi.

Berapa biayanya?

Memasuki kawasan BAF dipungut biaya perpaket antara Rp 50  ribu hingga Rp 80 ribu. Paket sudah termasuk makan siang dengan aneka pilihan menu yang menarik.

Apa yang perlu dibawa?
Baju ganti (jika ingin berenang), obat anti-nyamuk oles (buat jaga-jaga), payung, dan baju hangat untuk ansisipasi hawa dingin di sore hari. Jika menginap, membawa kantung tidur sendiri lebih baik.
Red: Siwi Tri Puji B

Sumber : Republika